Agats, sebuah daerah di Papua mulai terkenal sejak bencana malnutrisi melanda daerah itu beberapa waktu lalu. Miris sekali, bahwa daerah yang cukup sulit diakses ini masih banyak mengalami ketertinggalan dalam banyak aspek. Untuk kebutuhan hidup dasar masyarakat, Agats masih banyak perlu didukung, apalagi kehidupan menggereja. Kehadiran misi Gereja di Agats diharapkan dapat membawa banyak perubahan yang positif untuk masyarakat Asmat. Dengan kondisi alam yang sulit, misi Gereja di Keuskupan Agats tidaklah mudah baik dari pelayanan pastoral maupun finansial.
Gereja St. Fransiskus Xaverius, Amagais sebagai calon pusat paroki di Distrik Derkomor merupakan salah satu basis umat Katolik yang cukup besar di Agats. Gereja ini memiliki jumlah umat 2.365 jiwa dan mulai didirikan pada tahun 2016. Jangan bayangkan ada mobil di Agats, karena transportasi utama di Agats adalah speedboat. Tidak ada jalan beraspal di Agats karena Agats berdiri di atas tanah rawa berlumpur. Demikian halnya dengan Gereja Amagais yang berdiri di atas lumpur. Kondisinya sangat memprihatinkan dan menyedihkan. Pada tahun 2021 ini, Bapa Uskup Agats bersama Pastor Paroki berupaya untuk membina umat Katolik di Amagais supaya kelak berkembang menjadi paroki mandiri, oleh karena itu kehadiran gedung gereja yang layak sangatlah dibutuhkan. Mari kita mengulurkan tangan bersama-sama untuk membantu saudara/i kita di Agats, Papua.
Total Anggaran Biaya : Rp 910.000.000,-
Dana Yang Dibutuhkan : Rp 800.000.000,-
Pastor Paroki : RD. Moses Amiaset
Pencairan Dana Tahap I & II - Rp 480.000.000,-
Progress Pembangunan - 16 Juli 2021
Progress Pembangunan - 16 Juli 2021
Progress Pembangunan - 23 Agustus 2021
Progress Pembangunan - 23 Agustus 2021
Progress Pembangunan - 4 September 2021
Progress Pembangunan - 4 September 2021
Pencairan Dana Tahap III - Rp 240.000.000,-
Progress Pembangunan - 2 Januari 2022
Progress Pembangunan - 2 Januari 2022
Pencairan Dana Tahap IV - Rp 80.000.000,-
LPJ Tahap III
LPJ Tahap IV