Senja di Desa Onan Ganjang memang sangat indah. Di balik keindahan senja itu ada pemandangan sebuah bangunan tak bertembok yang kini terbengkalai. Sebuah salib ada di atas menaranya, tentulah itu sebuah Gereja. Ternyata itu adalah Gereja Katolik St. Yosep, Onan Ganjang, sebuah stasi dari Paroki St. Fidelis, Doloksanggul yang memiliki jumlah umat 191 jiwa, kawanan minoritas di antara saudara/i Kristiani lain yang bermukim di wilayah itu. Gereja Onan Ganjang yang lama berdiri tidak jauh dari lokasi gereja baru, sebuah bangunan berdinding papan yang kini telah reyot dan lapuk dimakan usia. Dengan kondisi ini, tentu umat merasa prihatin dan memiliki kerinduan untuk membangun sebuah tempat ibadat yang lebih layak.
Upaya dan perjuangan umat untuk memiliki gereja yang baru memang tidak mudah. Setelah berjuang sekuat tenaga dengan mengumpulkan swadaya dan donasi dari para perantau, gereja hanya berhasil dibangun sampai tahap atap dan kini tidak dilanjutkan lagi karena dana sudah tidak ada. Pekerjaan itu menyisakan bangunan gereja tanpa dinding, sangat miris melihat kondisinya secara langsung. Dengan penghasilan mereka sebagai petani, tentu butuh waktu sangat lama untuk dapat menyelesaikan pembangunan ini. Mari kita bahu membahu bersama umat Onan Ganjang menyelesaikan pembangunan Gereja ini.