Badai siklon seroja yang beberapa waktu lalu menghempas daratan NTT menyisakan kepiluan bagi masyarakat NTT, termasuk masyarakat di Pulau Lembata. Selain korban jiwa yang cukup banyak, badai juga merusak cukup banyak Gereja Katolik di wilayah itu, salah satunya Gereja St. Yusuf, Atanila. Gereja yang terletak di Desa Nilanapo, Kec. Omesuri, Kab. Lembata ini rusak di bagian atap karena badai menerbangkan beberapa seng dan listplank gereja. Mirisnya, gereja ini memang sudah lama tidak dilanjutkan pekerjaannya karena ketiadaan dana. Dengan kondisi yang belum rampung, kini gereja rusak lagi karena dihantam badai.
Umat Katolik di Stasi Atanila 97% bermatapencaharian sebagai petani padi dan jagung yang penghasilannya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup saja. Belum lagi akses jalan menuju Desa ini belum memadai karena rusak parah dan berlubang. Dengan kondisi lokasi yang sulit ini, tentu umat setempat tidak memiliki banyak cara bagaimana harus meminta pertolongan dari umat di luar Stasi Atanila. 216 jiwa umat Katolik di Atanila kini berharap gereja ini dapat segera diselesaikan sehingga dapat digunakan dengan layak untuk beribadat. Mari kita bergerak bersama untuk membantu mereka.
Kebutuhan Dana : Rp 300.000.000,-
Pastor Paroki : RD. Agustinus Guna (Imam Diosesan Keuskupan Larantuka)
Pencairan Dana Tahap I - Rp 121.760.800,- ke kontraktor
Progres Pembangunan - 23 Agustus 2022
Progres Pembangunan - 23 Agustus 2022
Progres Pembangunan - 01 Oktober 2022
Progres Pembangunan - 01 Oktober 2022
Progres Pembangunan - 01 Oktober 2022
Progres Pembangunan - 30 Oktober 2022
Progres Pembangunan - 30 Oktober 2022
Progres Pembangunan - 27 Desember 2022
Progres Pembangunan - 27 Desember 2022
Pencairan Dana Tahap II - Rp 121.760.800,- ke kontraktor
Progres Pembangunan - Selesai
Progres Pembangunan - Selesai
Progres Pembangunan - Selesai
Progres Pembangunan - Selesai
Progres Pembangunan - Selesai
Pencairan Dana Tahap III - Rp 60.880.400,-