Sungguh miris apa yang dialami Umat Katolik di Dusun Antok, Landak, Kalimantan Barat. Setiap minggu mereka harus beribadat menumpang di sebuah posyandu desa karena mereka tidak memiliki gereja sendiri yang layak. Sebanyak 350 umat setiap minggu memadati posyandu dengan ukuran yang sangat kecil. Tentu tempat ini sangat tidak memadai untuk umat Antok dapat menjalankan ibadat dengan baik.
Sejak berdiri pada tahun 2017, umat Antok belum memiliki gedung gereja sendiri. Mereka terpaksa menggunakan posyandu yang dipinjamkan oleh pemerintah desa untuk beribadah. Dengan bangunan posyandu yang seadanya, tidak mungkin umat Antok dapat hadir semuanya ditambah lagi situasi yang kurang nyaman dan kondusif karena harus berdesak-desakan di posyandu setiap minggunya.
Selama proses pembangunan gereja yang baru, umat dan panitia telah berusaha mengumpulkan swadaya berupa uang tunai dan material lokal, ditambah lagi dengan donasi-donasi dari para perantau maupun pihak luar. Namun swadaya umat hanya mampu menyelesaikan hingga tahap pondasi dan kolom hingga sloof atas. Pembangunan terpaksa tidak dapat dilanjutkan karena dana tidak ada lagi saat ini.